© - Powered by Indotrading.
Air payau terdiri dari lebih banyak padatan terlarut daripada air tawar, tetapi memiliki salinitas lebih rendah dari air laut, dan biasanya muncul dari sumber air bawah tanah. Kotoran dalam air membuatnya sulit digunakan dalam banyak aplikasi. Misalnya, air sumur payau (jika tidak dimurnikan) berpotensi merusak pertanian, rumah, dan aplikasi lainnya. Sistem reverse osmosis air payau dirancang untuk berfungsi lebih dari 200 psi dan membutuhkan lebih banyak energi melalui pompa tekanan yang lebih besar. Tingkat TDS air payau biasanya berkisar diantara 3.000 hingga 5.000 ppm. Sistem ini dirancang untuk menangani tekanan yang lebih tinggi daripada RO air tawar.
Terdapat 3 klasifikasi mesin RO (Reverse Osmosis) ,yakni :
1. Mesin RO air tawar/sumur atau Tap Water Reverse Osmosis (TWRO)
2. Mesin RO air payau atau Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO)
3. Mesin RO air asin/laut atau Sea Water Reverse Osmosis (SWRO)
Perbedaan utama dari ketiga klasifikasi mesin RO tersebut terletak pada penggunaan membran, pompa bertekanan, konsumsi daya listrik. Dari segi fisik (dengan kapasitas yang sama) mesin RO air tawar dan mesin RO air payau tidak memiliki perbedaan, perbedaan hanya pada daya saring membran.
Pada membran RO air tawar, membran dapat bertahan hingga TDS air masuk mencapai 1.000ppm, sedangkan pada RO air payau, membran dapan bertahan hingga TDS air baku mecapai 5.000ppm